PUPUK ORGANIK
Pupuk adalah zat hara yang
ditambahkan pada tumbuhan agar berkembang dengan baik sesuai genetis dan
potensi produksinya. Pupuk dapat dibuat dari bahan organik ataupun non-organik
(sintetis). Pupuk organik bisa dibuat dalam bermacam-macam bentuk meliputi
cair, curah, tablet, pelet, briket, atau granul. Pemilihan bentuk ini
tergantung pada penggunaan, biaya, dan aspek-aspek pemasaran lainnya.
PUPUK MIKRO
ORGANIK
Jangan
pernah abaikan pupuk mikro organik karena selain untuk meningkatkan
hasil pertanian dan memperbaiki hara tanah juga sebagai antibodi tanaman
terhadap serangan penyakit.
Petani
kita kebanyakan masih mengandalkan pupuk konvensional seperti urea, SP36, KCL
maupun ZA, padahal pupuk tersebut hanya memenuhi sebagian unsur hara makro saja
seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium(K) atau Sulfur(S). Padahal setiap
tanaman membutuhkan unsur hara makro dan mikro (ada 16 macam) yaitu Hara Makro
C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S dan Hara Mikro Fe, Mn, Mo, B, Cu, Zn, dan Cl. Bila
semua unsur tersebut tidak mencukupi maka tanaman akan tumbuh tidak normal dan
hasil menjadi tidak ada alias gagal. Hara
Mikro walaupun dibutuhkan hanya sedikit tetapi keberadaannya sangat penting dan
bila tidak diperhatikan maka dapat mempengaruhi hasil panen.
Ada
tiga unsur yang sangat menentukan tingkat kesuburan tanah di lahan pertanian
yaitu unsur biologi, fisika dan kimia, ketiga unsur ini saling terkait dan
harus seimbang. Ketimpangan unsur didalam kandungan tanah akan mematikan
unsur biologi didalam tanah, tanah menjadi semakin keras dan tidak dapat
menyimpan air. Kalau sudah terjadi
ketimpangan ini, pemulihannya akan memakan waktu lama dan memakan biaya yang
besar.
Kekurangan
unsur mikro biasanya dijumpai pada tanah masam (pH rendah), dan tanah basa (pH
tinggi), tanah mineral berbahan induk masam atau berbahan organik rendah.
Tanah
yang terus menerus diberi pupuk fosfat kalau sudah jenuh fosfat akan berubah
menjadi asam dan semua unsur hara diendapkan menjadi garam fosfat yang tidak
bisa diserap oleh tanaman dan tanah menjadi keras menggumpal. Tanah dalam
kondisi asam unsur Mikro akan terikat oleh partikel tanah sehingga tidak
tersedia bagi tanaman.
Tanah
di Jawa sebagian besar cenderung telah jenuh fosfat, beberapa wilayah di
Indonesia yang miskin unsur hara mikro terutama Fe, Zn, dan Mn adalah Sulawesi,
Maluku, NTT dan NTB. Tanah-tanah diketinggian diatas 700m DPL adalah type
latosol atau tanah ber PH rendah, biasanya kandungan unsur mikro juga rendah. Tidak
semua daerah dapat digeneralisir karena masing-masing memiliki karakteristik
berbeda, didaerah tertentu kandungan mikronya rendah tetapi didaerah lain
kandungan mikro tinggi.
Umumnya
lahan yang terus menerus ditanami tanpa penambahan unsur mikro akan membuat
tanah tereksploitasi karena unsur mikro biasanya turut terpanen bersama dengan
tanaman, oleh karena itu pupuk mikro wajib ditambahkan disaat mulai persiapan
penanaman tanaman dan masa pemeliharaan. Tanaman umbi-umbian rakus
menghisap hara mikro sehingga pemupukan ulang sangat diperlukan setelah panen,
demikian pula tanah terbuka luas ditambah ada kemiringan tanah juga membuat
hara mikro berkurang karena penguapan dan erosi tanah.
Sedikitnya
ada 4 unsur mikro yang banyak dibutuhkan oleh tanaman yaitu Boron, Mangan(Mn),
Besi(Fe) dan Tembaga(Cu), disamping itu diperlukan juga bakteri pengurai tanah
untuk mempercepat mengembalikan kandungan tanah menjadi normal kembali. Sisa
daun kering, sampah rumah tangga dan kotoran hewan tidak serta merta dapat
disebut pupuk organik karena itu masih bersifat kompos yang kandungan mikro
masih rendah. Untuk dapat disebut PUPUK ORGANIK diperlukan pengolahan dan
penambahan bahan-bahan lain untuk meningkatkan persentase unsur mikro yang
berguna untuk pertumbuhan tanaman dan perbaikan struktur tanah. NPK fermentasi
GETOE contohnya, pupuk ini dari kotoran hewan yang dicampur dengan bahan bahan
lain yang kemudian difermetasikan agar bakteri pengurai tanah berkembang biak
sempurna, pupuk ini berguna untuk recovery tanah yang rusak akibat galian
tambang dan unsur mikro tidak hilang walaupun tanaman habis dipanen.
0 komentar:
Posting Komentar