Pages

Selasa, 04 Desember 2012

Pertanian Organik di Jepang


Pertanian Organik di Jepang
http://genkijacs.com/images/japanesefarm.jpg
Jepang dikenal sebagai negara paling maju di Asia. Namun tahukah anda, bahwa pertanian disana ternyata masih kuat nuansa ‘tradisional’nya?  Bagaimana itu? Mari kita simak selengkapnya!
Begitu kita berada di luar Tokyo, terjadilah anomali. Ini terjadi karena ternyata Negeri matahari terbit ini juga merupakan negeri para petani lokal/kecil. Di Fukuoka, kota terbesar nomor tujuh di Jepang, ladang padi yang damai terselip diantara rumah dan candi, dalam bayang-bayang pencakar langit yang hanya berjarak 10 mil.

TEKNOLOGI TEPAT GUNA BUDIDAYA IKAN PATIN( Pangasius pangasius )


  
TEKNOLOGI TEPAT GUNA
BUDIDAYA  IKAN  PATIN( Pangasius pangasius )

1.         SEJARAH SINGKATI
Ikan patin merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan panjang berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Ikan patin dikenal sebagai komoditi yang berprospek cerah, karena memiliki harga jual yang tinggi. Hal inilah yang menyebabkan ikan patinmendapat perhatian dan diminati oleh para pengusaha untuk membudidayakannya. Ikan inicukup responsif terhadap pemberian makanan tambahan. Pada pembudidayaan, dalam usia enam bulan ikan patin bisa mencapai panjang 35-40 cm. Sebagai keluarga Pangasidae, ikan ini tidak membutuhkan perairan yang mengalir untuk “membongsorkan“ tubuhnya. Pada perairan yang tidak mengalir dengan kandungan oksigen rendahpun sudah memenuhi syarat untuk membesarkan ikan ini. Ikan patin berbadan panjang untuk ukuran ikan tawar lokal, warna putihseperti perak, punggung berwarna kebiru-biruan. Kepala ikan patin relatif kecil, mulut terletak diujung kepala agak di sebelah bawah (merupakan ciri khas golongan catfish). Pada sudutmulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba.

2.         SENTRA PERIKANAN
Penangkaran ikan patin banyak terdapat di Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan.


3.         JENIS
Klasifikasi ikan patin adalah sebagai berikut:
Ordo : Ostarioplaysi.
Subordo : Siluriodea.
Famili : Pangasidae.
Genus : Pangasius.
Spesies : Pangasius pangasius Ham. Buch.
Kerabat patin di Indonesia terdapat cukup banyak, diantaranya:
1.Pangasius polyuranodo (ikan juaro)
2.Pangasius macronema
3.Pangasius micronemus
4.Pangasius nasutus
5.Pangasius nieuwenhuisii

Tanaman Markisa


  
http://teknologipertanian.com/wp-content/uploads/2012/10/tanaman-markisa.jpg
Penanaman markisa menggunakan biji benih dari buah yang cukup masak. Biji benih markisa diambil dari buah masak yang disimpan 1-2 minggu sebelum dikeluarkan bijinya. Biji ini perlu dibersihkan dan dibiarkan beberapa hari sebelum disemai. Biji akan bercambah dalam2-3 minggu dan bersedia untuk diubah apabila mencapai ketinggian 22-25 cm. Penanaman pokok markisa didalam lubang yang telah di berikan baja organik dan sebaiknya mempunyai sistem pengairan yang sempurna. Pokok markisa memerlukan kayu penyokong untuk menjalar dan menghasilkan bunga dan buah. Jarak penanaman sekitar 2 meter x 3 meter dibawah sistem para yang dibina. Kerja melilit pokok markisa diperingkat awal adalah perlu. Buat cantasan pembentukkan pada batang yang menjalar diatas tanah kalau terlalu banyak tunas baru.
Pokok markisa mula berbunga selapas 9 bulan-1 tahun selepas ditanam bergantung kepada amalan agronomi dan varieti yang ditanam. Buah markisa yang masak akan dituai apabila mencapai tahap kematangan 75% apabila warna kulit buah bertukar kepada warna kuning atau ungu. Buah yang masih muda lazimya berwarna hijau, bulat dan berkilat dengan ada keputihan sedikit. Buah yang terlalu masak tidak sesuai untuk pasaran ekspot kerana sudah agak lembik dan tidak tahan lama. Sebaiknya elakkan buah daripada gugur diatas tanah dan dibiarkan kerana ianya akan menyebabkan lalat buah bertelur dan membiak dengan lebih banyak. Buah dengan garispusat 6-8 cm dengan warna kuning atau ungu sesuai dipetik, dibersihkan dibuat grading dan dimasukkan kedalam kotak. Baja organik kebiasaannya digunakan sebanyak 250 – 300 gram sepokok dan bubuh baja NPK 15:15:15 pada peringkat vegetatif. Serangan ulat makan daun dan layu bakteria kadang-kadang berlaku pada tanaman markisa. Buah yang muda berwarna hijau berkilat dan mengandungi rasa sangat masam. Buah masak akan menjadi warna kuning, oren atau merah saga mengikut jenis markisa. Buah mengandungi biji yang lonjong dan varieti tempatan agak masam berbanding dengan varieti impot yang agak lebuh manis. Buah markisa sesuai dimakan segar, dibuat jus minuman atau dijadikan kordial markisa yang mendapat pemasaran yang baik.

PUPUK ORGANIK


PUPUK ORGANIK
Pupuk adalah zat hara yang ditambahkan pada tumbuhan agar berkembang dengan baik sesuai genetis dan potensi produksinya. Pupuk dapat dibuat dari bahan organik ataupun non-organik (sintetis). Pupuk organik bisa dibuat dalam bermacam-macam bentuk meliputi cair, curah, tablet, pelet, briket, atau granul. Pemilihan bentuk ini tergantung pada penggunaan, biaya, dan aspek-aspek pemasaran lainnya.
PUPUK MIKRO ORGANIK
Jangan pernah abaikan pupuk mikro organik karena selain untuk meningkatkan hasil pertanian dan memperbaiki hara tanah juga sebagai antibodi tanaman terhadap serangan penyakit.

PERTANIAN


PERTANIAN

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.
Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan dukungan ilmu-ilmu pendukungnya. Inti dari ilmu-ilmu pertanian adalah biologi dan ekonomi. Karena pertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu, ilmu-ilmu pendukung, seperti ilmu tanah, meteorologi, permesinan pertanian, biokimia, dan statistika, juga dipelajari dalam pertanian. Usaha tani (farming) adalah bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budidaya. Petani adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Pelaku budidaya hewan ternak (livestock) secara khusus disebut sebagai peternak.

Pengendalian Hama dan Penyakit dengan Pestisida Nabati


Pengendalian Hama dan Penyakit dengan Pestisida Nabati

Dampak Negatif dari Penggunaan Pestisida Kimia
Petani selama ini tergantung pada penggunaan pestisida kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Selain yang harganya mahal, pestisida kimia juga banyak memiliki dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia antara lain adalah:
  1. Hama menjadi kebal (resisten)
  2. Peledakan hama baru (resurjensi)
  3. Penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen
  4. Terbunuhnya musuh alami
  5. Pencemaran lingkungan oleh residu bahan kimia
  6. Kecelakaan bagi pengguna
Kira-kira sudah berapa lama petani menggunakan pestisida kimia ini? Jadi bisa dibayangkan sendiri akibatnya bagi tanah pertanian di Indonesia. Aku pernah melihat sendiri bagaimana petani awam menggunakan pestisida kimia ini. Sungguh sangat berlebihan. Ketika aku tanyakan padanya mengapa dia menggunakannya dengan dosis sangat tinggi, jawabnya:”kalau tidak banyak ngak manjur”. Nah..lho…!!!!

Hidroponik


Hidroponik
Hidroponik (berasal daripada perkataan Greek hydro iaitu air dan ponos iaitu bekerja) adalah kaedah bercucuk tanam dengan meletakkan akar pohon ke dalam air baja (nutrien) tanpa mengunakan tanah. Kaedah ini menggunakan bahan seperti bulu mineral, sabut kelapa, pasir, batu bata pecah, habuk kayu dan lain-lain menggantikan tanah.
Penanaman secara hidroponik dilakukan oleh individu sebagai hobi dan juga secara besar-besaran untuk tujuan komersil. Di negara Singapura misalnya, oleh kerana kekurangan tanah, bumbung-bumbung bangunan dijadikan tempat untuk menanam sayur-sayuran seperti bak choy, sawi, kailan dan bayam di mana semuanya menggunakan kaedah hidroponik. Begitu juga, untuk penerokaan angkasa lepas, angkasawan boleh bercucuk tanam sayur-sayuran di dalam kapal angkasa. Kaedah yang sama digunakan oleh tentera di atas kapal perang, maupun kapal selam. Dengan cara ini mereka tidak perlu membawa bekalan makanan yang banyak, hanya sekadar membawa benih-benih sayur-sayuran dan boleh ditanam semasa dalam perjalanan.

Sejarah
Mengikut sejarah, kaedah ini telah lama digunakan sejak kurun ke-16 Masihi. Taman Tergantung Babylon dipercayai telah menggunakan hidroponik ini sebagai satu kaedah penanaman tanaman. Pada tahun 1937, W.F. Gericke dari Pusat Penyelidikan Pertanian California, Amerika Syarikat telah memperkenalkan kaedah ini secara komersil. Sejak itu sistem hidroponik ini diperkembang dan diperkemaskan dengan pelbagai teknik yang direka khas sesuai untuk tujuan komersil.

Rabu, 28 November 2012

Teknologi tepat guna

Teknologi tepat guna


Teknologi tepat guna adalah teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif minimalis dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan.
Istilah ini biasanya diterapkan untuk menjelaskan teknologi sederhana yang dianggap cocok bagi negara-negara berkembang atau kawasan perdesaan yang kurang berkembang di negara-negara industri maju. Bentuk dari "teknologi tepat guna" ini biasanya lebih bercirikan solusi "padat karya" daripada "padat modal". Kendati perangkat hemat pekerja juga digunakan, ia bukan berarti berbiaya tinggi atau mahal ongkos perawatan. Pada pelaksanaannya, teknologi tepat guna seringkali dijelaskan sebagai penggunaan teknologi paling sederhana yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif di suatu tempat tertentu. Di negara maju, istilah teknologi tepat guna memiliki arti yang berlainan, seringkali merujuk pada teknik atau rekayasa yang berpandangan istimewa terhadap ranting-ranting sosial dan lingkungan.

Latar belakang dan definisi

Istilah teknologi tepat guna mulai muncul menyusul krisis minyak 1973 dan pergerakan lingkungan pada dasawarsa 1970-an. Istilah ini biasanya digunakan di dalam dua wilayah: memanfaatkan teknologi paling efektif untuk menjawab kebutuhan daerah pengembangan, dan memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan dan ramah sosial di negara maju


Penerapan teknologi tepat guna dalam pertanian
I. PERLUNYA PENGOLAHAN PRODUK PERTANIAN
Pembangunan pertanian yang hanya menitik beratkan pada peningkatan produktifitas tanpa memperhitungkan peningkatan kesejahteraan petani akan mengakibatkan peningkatan produktifitas sesaat.  Hal ini disebabkan karena pada akhirnya sebagian petani yang merasa kurang beruntung akan beralih ke sektor lain.  Bila hal ini terjadi maka pada akhirnya produktifitas secara keseluruhan   juga akan menurun.

Perangkap Hama Thrips Aphid dan Lalat Buah


Perangkap Hama Thrips Aphid dan Lalat Buah

Perangkap Hama Thrips Aphid dan Lalat Buah
Perangkap Warna Kuning atau Biru Serangga
Kehadiran hama tertentu dapat dideteksi dengan 2 cara, yaitu
(1) munculnya gejala serangan pada sebagian ataupun keseluruhan bagian tanaman dan
(2) menggunakan perangkap yang berwarna kuning yang telah diolesi dengan lapisan minyak goreng.
Pengendalian hama berupa kehadiran fisik hama secara seksama merupakan suatu langkah yang tepat sebelum memutuskan mengendalikan hama dengan bahan kimia. Suatu metode yang sederhana untuk mendeteksi kehadiran hama tertentu pada tanaman adalah dengan menggunakan perangkap yang berwarna kuning atau biru yang telah diolesi dengan minyak goreng.
Hama yang tertarik dengan warna kuning adalah sebagai berikut:
1. Aphid yang bersayap
2. Leafminer (lalat pengorok daun)
3. Thrips
4. Whiteflies (kutu kebul)
5. Fungus Gnats
6. Shoreflies
Hama yang tertarik dengan warna biru adalah sebagai berikut:
Thrips yang menyerang bunga
Perangkap tersebut dapat dibuat sendiri ataupun dapat menggunakan produk yang sudah jadi dan tinggal mengoleskan pada suatu wadah kaleng, botol plastik, ataupun kertas karton putih dan bukan kayu. Produk yang dimaksud adalah LeGa (Lem Serangga) yang diproduksi oleh GreenWorld
Perangkap Untuk Lalat Buah
Alat Perangkap lalat buah bisa dibuat dari botol bekas air mineral berukuran satu liter atau 600 ml. Setiap sisinya dilubangi sebagai pintu masuk bagi lalat buah. Pada dasar botol diberi air agar lalat yang terperangkap akan mati. Selanjutnya pada mulut botol dimasukkan kawat. Pada ujung kawat yang berada dalam botol diberi kapas. Terlebih dahulu kapas tersebut ditetesi metil eugenol dan sebaiknya tidak tersentuh air yang berada didasar botol.
Lalat Buah
Lalat Buah
Selanjutnya ujung kawat yang berada di luar botol digunakan untuk menggantungkan alat perangkap didahan pohon. Jarak pemasangan perangkap antara satu pohon dengan pohon berikutnya 20 meter. Perangkap digantung pada pohon pada ketinggian 2-3 meter dari permukaan tanah. Setiap minggu air diganti agar bau metil eugenol tidak terpengaruh dengan bau air. Setiap seminggu atau dua minggu sekali metil eugenol diganti.
Senyawa pemikat yaitu metil eugenol yang berasal dari petrogenol mudah didapatkan di pasaran. Petrogenol dalam kemasan kecil (5 cc) di pasaran dijual seharga RP. 5.500. Senyawa pemikat (sex pheromone) bekerja sebagai penghubung antara individu jantan dan individu betina sehingga keduanya dapat menjalankan perilaku kawin dan kopulasi.
Prinsip kerja perangkap lalat buah adalah memikat lalat buah agar masuk ke dalam perangkap. Minyak atraktan dari metil eugenol (banyak di jual di toko pertanian) diteteskan ke kapas kemudian ditempatkan di dalam botol. Lalat buah akan masuk, lengket atau tenggelam di dalam botol dan akhirnya mati.
Alat perangkapnya sederhana saja.
Buat dari botol aqua, kemudian potong ujungnya dan dipasang terbalik mirip corong agar lalat buah mudah masuk dan sulit untuk keluar lagi.
Atraktan metil eugenol banyak di jual di toko pertanian seperti merk Ocimol, melanol dll.
Atau bisa dibuat sendiri dari bahan pohon-pohon penghasil metil eugenol seperti melaleuca spp (kayu putih, teh pohon, daun wangi), daun selasih atau bunga cengkeh.
Metil eugenol ini mengeluarkan aroma wangi yang dibutuhkan lalat buah jantan, sehingga lalat buah jantan dari jarak 20 – 10 m akan teratrik masuk perangkap. Kalau lalat buah jantannya terperangkap, artinya populasi lalat buah bisa diminimallisir.



 

Blogger news

Blogroll

About